Minggu, 26 April 2009

Johnni Purboyo : Perencanaan Jalan tak Ikuti Perkembangan

Jambi, Genta News
Direktur Eks Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Pembangunan Bangsa “Dul BangSa”, Johnni Purboyo menilai perencanaan jalan di tingkat kabupaten hingga Nasional banyak yang tidak mengikuti perkembangan ekonomi masyarakat setempat. Akibatnya, banyak pembangunan jalan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Sekarang banyak industri berbasis pertanian tumbuh di daerah. Tetapi, perencanaan jalan masih standar jalan kecamatan dan Kabupaten. Padahal yang lewat bukan lagi kendaraan bertonase kecil, melainkan ada yang mencapai 25 ton. Inikan tidak imbang. Jadi, tidak usah kaget kalau dalam waktu singkat jalan rusak," kata Johnni Purboyo.

Dia menyampaikan pernyataan ini terkait maraknya pemberitaan kerusakan jalan bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2007 dan 2008 di sejumlah kota/kabupaten. Menurut Johnni Purboyo, kerusakan jalan tidak semata-mata karena kesalahan penyedia jasa konstruksi.

Dalam menilai kerusakan jalan, kata dia, harus dilihat dari berbagai aspek, mulai desain, pelaksanaan, hingga pengawasan. "Jika desainnya tidak sesuai, meskipun kontraktor bekerja baik, hasilnya tetap tidak sesuai. Kemudian, desain bagus, tapi pelaksanaanya tidak sesuai dengan spesifikasi. Dalam kasus seperti ini, jelas yang salah kontraktor," kata Johnni Purboyo.

Namun, ada juga kegagalan konstruksi jalan karena kesalahan satuan kerja yang memerintahkan pekerjaan dilakukan tidak sesuai dengan spesifikasi. Misalnya, ketebalan jalan dikurangi. Meskipun demikian, Johnni Purboyo mengaku dalam berbagai kasus kegagalan konstruksi yang terjadi di Jambi karena kontraktor bekerja tidak sesuai dengan spesifikasi.

Aturan yang dibuat pemerintah dalam membangun jalan, menurut Johnni Purboyo, sudah baik. Tetapi, aturan itu tidak semuanya dipakai. Dia mencontohkan dalam pemilihan material. "Sebelum dipakai, seharusnya meterial jalan diperiksa dahulu di laboratorium Dinas Pekerjaan Umum untuk menentukan apakah sesuai dengan kebutuhan," kata dia.

Keterlambatan pengerjaan proyek akibat penundaan tender juga berperan dalam menentukan mutu jalan. Tidak sedikit tender diulur-ulur untuk memenangkan pihak tertentu. Akibatnya proyek dikerjakan di luar musim yang seharusnya. "Kalau proyek dikerjakan saat musim hujan, tentu saja akan cepat rusak, meskipun dilakukan sesuai spesifikasi," kata dia. Kemudian intervensi dari pihak nonteknis karena pertimbangan politis. "Banyak proyek dipaksakan karena desakan pihak yang tidak mengerti teknis jalan," ujar Johnni Purboyo yang juga Ketua Umum Paguyuban Pemuda Jambi asal Jawa “PANDAWA KESUMA”. (Iriyanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar